Bahasa adalah jendela dunia. Ungkapan yang seringkali kita dengar. Mungkin benar dan kenyataannya memang demikian, memahami bahasa suatu bangsa memberi ruang kepada kita untuk memahami bangsa tersebut. Bahasa asing yang wajib diketahui dan bahkan sewajib kita berbicara dalam bahasa ibu adalah bahasa inggris. Bahasa asing yang satu ini bisa menghubungkan kita dengan berbagai negara di dunia yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Layaknya bahasa indonesia di negara kita tercinta, ini bahasa inggris menyatukan pemahaman berbagai bangsa di dunia kalau tidak bisa dibilang seluruhnya setidaknya sebahagian besar.
Salah satu cara saya belajar atau setidaknya mempertahankan kosa kata adalah dengan berinteraksi dengan orang asing di dunia maya. Secara dalam keseharian saya bergaul dan berbicara dalam bahasa indonesia dan lingkungan kerjapun tidak mendukung untuk memperkaya kosa kata karena nga pernah kerja sama orang asing….he he he jadilah sedikit waktu luang dimanfaatkan mencari teman dari luar sana untuk ngobrol menguji apakah mereka cukup mengerti dengan ucapan pasif saya.
Kejadian lucu seringkali terjadi karena biasanya cewek tidak “interest” diajak berteman, ya cowoklah yang suka berinteraksi dengan saya mungkin nama saya dibaca sebagai nama perempuan dan profil bunga sebagai ciri kas cewek. Biasanya dan selalu saya mengunci pembicaraan pada “I want practice my poor english. just it”. Jadi tertutup dan selalu saya tutup pembicaraan ke arah lain. Ungkapan yang hampir sama selalu muncul “you are very innocent and kind hearted girl. whats your age?” He he he, ternyata. Sebenarnya saya paham bahwa kebanyakan orang di luar sana ketemu lawan jenis tak suka dengan pembicaraan layaknya teman kecil yang lama tak jumpa. Bicara tentang kejadian lucu masa kecil, atau cerita lucu kajailan kanak-kanak waktu sekolah dan sebagainya. Lah bagi saya itu lebih menyenangkan daripada pembicaraan orang dewasa, curcoll, curhat apalah namanya. Heaahhhh….biarlan itu terkunci di ranah pribadi dan bukan saya orangnya yang suka mengobral cerita untuk tujuan apapun.
So, saya kebayang betapa betenya teman diseberang sana menanggapi pembicaraan saya tapi tak jarang ada yang betah, mungkin berharap bahwa saya sedang jual mahal. Hello, anda salah “Its really me”.