my journey with bismillah

sebuah catatan kecil perjalanan hidup


Tinggalkan komentar

Orang Asing dalam Bahasa Asing

Bahasa adalah jendela dunia. Ungkapan yang seringkali kita dengar. Mungkin benar dan kenyataannya memang demikian, memahami bahasa suatu bangsa memberi ruang kepada kita untuk memahami bangsa tersebut. Bahasa asing yang wajib diketahui dan bahkan sewajib kita berbicara dalam bahasa ibu adalah bahasa inggris. Bahasa asing yang satu ini bisa menghubungkan kita dengan berbagai negara di dunia yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Layaknya bahasa indonesia di negara kita tercinta, ini bahasa inggris menyatukan pemahaman berbagai bangsa di dunia kalau tidak bisa dibilang seluruhnya setidaknya sebahagian besar.

Salah satu cara saya belajar atau setidaknya mempertahankan kosa kata adalah dengan berinteraksi dengan orang asing di dunia maya. Secara dalam keseharian saya bergaul dan berbicara dalam bahasa indonesia dan lingkungan kerjapun tidak mendukung untuk memperkaya kosa kata karena nga pernah kerja sama orang asing….he he he jadilah sedikit waktu luang dimanfaatkan mencari teman dari luar sana untuk ngobrol menguji apakah mereka cukup mengerti dengan ucapan pasif saya.

Kejadian lucu seringkali terjadi karena biasanya cewek tidak “interest” diajak berteman, ya cowoklah yang suka berinteraksi dengan saya mungkin nama saya dibaca sebagai nama perempuan dan profil bunga sebagai ciri kas cewek. Biasanya dan selalu saya mengunci pembicaraan pada “I want practice my poor english. just it”. Jadi tertutup dan selalu saya tutup pembicaraan ke arah lain. Ungkapan yang hampir sama selalu muncul “you are very innocent and kind hearted girl. whats your age?” He he he, ternyata. Sebenarnya saya paham bahwa kebanyakan orang di luar sana ketemu lawan jenis tak suka dengan pembicaraan layaknya teman kecil yang lama tak jumpa. Bicara tentang kejadian lucu masa kecil, atau cerita lucu kajailan kanak-kanak waktu sekolah dan sebagainya. Lah bagi saya itu lebih menyenangkan daripada pembicaraan orang dewasa, curcoll, curhat apalah namanya. Heaahhhh….biarlan itu terkunci di ranah pribadi dan bukan saya orangnya yang suka mengobral cerita untuk tujuan apapun.

So, saya kebayang betapa betenya teman diseberang sana menanggapi pembicaraan saya tapi tak jarang ada yang betah, mungkin berharap bahwa saya sedang jual mahal. Hello, anda salah “Its really me”.


Tinggalkan komentar

Saat Kewajiban Bukanlah Kebiasaan

Kita seringkali latah, menghukum wajib atas setiap kebiasaan sehingga merasa janggal jika menyalahi kebiasaan sementara sulit sekali menjalankan kewajiban karena tidak biasa. Terasa berat. Membelenggu dan sebagainya. Begitulah akal membelenggu kita jika tidak menyeimbangkan pengetahuan akal dengan agama dan lebih mendahulukan analisa akal daripada Iman.

Sahabat fillah. Iman tak pernah menganalisa, karena Iman itu “sami’na wa atha’na”-mendengar dan taat. Tidak ada ruang analisa. Mengapa kita menganalisa hukum syar’i yang dibawa oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassallam, sementara umat terdahulu yang hidup sezaman dengan beliau bahkan tak pernah bertanya. Begitulah perbedaan kita umat akhir zaman dengan mereka yang karena taatnya itu dijamin surga oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassallam.

Wallahu A’lam Bissawab


Tinggalkan komentar

Kasih Sayang sebagai Rahmat dan Pengikat

Allah telah menjadikan kasih sayang sebagai pengikat. Setiap makhluk yang lahir kedunia dibekali dengan instink-kasih sayang.

Lihatlah, bagaimana seorang bayi/balita tidak mau tidur padahal matanya sangatlah mengantuk sampai sang bunda berbaring di sampingnya dan akhirnya terlelap. Tapi tunggu, siapa yang duluan terlelap? Ternyata bunda yang duluan tertidur sementara balita yang dinina-bobokan masih asik mempermainkan kancing baju bunda, memilin rambut sang bunda dan menghitung berapa banyak nikmat allah terpatri diwajah lelah ibunya. Ada alis yang diatur rapi, mata yang tiba-tiba segaris dan hilang galaknya saat tertidur, hidung yang bergelombang dan kerutan di dahi yang diukir oleh waktu serta cobaan hidup…..Ah, semuanya indah karena Allah tidak pernah menciptakan sesuatu tanpa melengkapi dengan kedindahan yang sempurna.

Bagi sebagian besar bunda pastilah tidak asing tingkah bayi atau balita seperti ini. Pernahkan kita sadari bahwa dibalik tingkah laku lugu bocah kesayangan kita, Allah sedang memelihara kasih sayang diantara kita. Bahkan instink seorang bayi/balita bisa mengetahui bahwa sang bunda tak lagi disampingnya beberapa saat setelah dia terlelap, seolah dia menjaga bahwa bundanya betul-betul bisa menikmati istirahat seperti dirinya. Kadang kita-orang tua mengeluh,”Duh anakku nga mau tidur kecuali ditemani, padahal masih banyak pekerjaan yang belum selesai”. Dan begitulah Allah menjadikan segala sesuatu tanpa luput dari hikmah bagi kita yang mau memahami.

Masihkan kita ingkar, bahwa setiap alur dan garis kehidupan kita sarat dengan makna


Tinggalkan komentar

TAK ADA TV BUKAN BERARTI TAK MERIAH

Akhirnya bulat keputusan saya untuk menon-aktifkan fungsi televisi di rumah kami. Bukan hanya fungsinya, fisiknya juga segera akan saya lengserkan, menunggu yang berbaik hati buat ngangkut TV sanggul kami. Tapi dia lengser bukan karena ada yang baru, memang sengaja untuk tidak memasang TV lagi di rumah. Mudahan ini yang terbaik buat kami khususnya untuk pendidikan Hafizh.

Beberapa tahun silam saya pernah mengambil keputusan yang sama, “membuang” TV legendaris di rumah kami, saat itu dua orang adek terkecil kami masih di SLTP. Keputusan itu kami (saya dan adik laki-laki saya) ambil karena susah sekali mengingatkan adek remaja kami untuk patuh pada jam belajar dan lebih sering terlena waktu azan magrib tolak-tolakan untuk bersegera udhuk dan sholat.
Pengaruh TV memang dahsyat, bahkan emak-emak seperti saya suka terlena kalau sudah liat tayangan kesukaan. Kebetulan saya suka film bergendre detektif, yang otomatis sering banyak adegan seramnya. Yang hobby nonton FoxCrime pasti tau. He he he lucu memang, saya yang ngotot bilang sama adek bahwa tontonan seperti Sinetron ala ABG sekarang itu tidak sehat justru terjebak dalam dunia detektif hayalan. Terang aja yang bersangkutan balas mengkritik saya.

Sebelumnya kami telah sepakat untuk meminimalisir peran TV dan diganti dengan radio tapi yaa…tetap aja selagi fisiknya disitu sewaktu-waktu akan mengusik.
Saya terinspirasi dengan ucapan abinya Musa, peserta Hafizh Indonesia, “Jangan pernah tak tega kepada anak jika itu urusan pendidikan dan kebaikan”. Iya, betul. Awalnya saya tak tega membuang TV dari rumah kami, karena kasian Hafizh sepi kalo pagi kami sibuk tak ada tontonan. Biasa dia nonton upin-ipin sembari nunggu saya menyiapkan sarapan pagi. Hhhmmmm sebenarnya Hafizh juga tak pernah protes, apapun itu toh saya yang memperkenalkan. Saya menyadari bahwa menonton TV tidak perlu diajarkan sedari Dini tapi membuang ketergantungan pada media hiburan ini butuh kekuatan dan waktu hamper seumur hidup….

Solusinya saya harus mencari pengganti, mulai nyicil beli buku walaupun itu bertahan untuk 1-2 hari sebelum akhirnya hancur di sobek-sobek. He he he kalo bukunya utuh berarti ngak kreatif dong ya. Jadi bunda harus ngurut dada, karena kata orang tua dan dari banyak artikel yang saya baca anak kreatif cendrung bikin orang tua mumet. Sebetulnya bukan karena anaknya tapi kitanya yang tidak cukup berlapang dada. Jadi “goodbye” pesawat TV, bukan saja karena body-mu yang jadul tapi tayangan yang muncul yang tak bisa ditolerir. Dus, Tak ada TV Bukan Berarti Tak Rame, sebab saya punya lebih banyak waktu dari sela kesibukan ibu pekerja untuk bercanda dan bermain menjelang tidur dengan si buah hati.


Tinggalkan komentar

Kemungkaran-Kemungkaran yang biasa terjadi pada hari raya

Meniti Jalan menuntut Ilmu

Ketahuilah wahai saudaraku muslim -semoga Allah memberi taufik kepadaku dan kepadamu- sesungguhnya kebahagiaan yang ada pada hari-hari raya kadang-kadang membuat manusia lupa atau sengaja melupakan perkara-perkara agama mereka dan hukum-hukum yang ada dalam Islam. Sehingga engkau melihat mereka banyak berbuat kemaksiatan dan kemungkaran-kemungkaran dalam keadaan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya !! Semua inilah yang mendorongku untuk menambahkan pembahasan yang bermanfaat ini dalam tulisanku, agar menjadi peringatan bagi kaum muslimin dari perkara yang mereka lupakan dan mengingatkan mereka atas apa yang mereka telah lalai darinya[1]. Di antara kemungkaran itu adalah.

Lihat pos aslinya 1.469 kata lagi


Tinggalkan komentar

Wahai Salafi, Inginkah Engkau Masuk Kubangan Politik ???!!!

Meniti Jalan menuntut Ilmu

pixabay.comPada hari-hari seperti ini kita mendapati pembahasan seputar pemilu 2014 sebagai pembahasan terhangat diberbagai media massa dan media elektronik. Berbagai elemen masyarakat banyak disibukkan dengannya, mulai dari pakar politik hingga orang awam. Pembahasan tersebut seolah menjadi menu dan bahan obrolan yang sangat amat mengasyikkan hingga menyita banyak waktu, tenaga, pikiran bahkan harta mereka. Tapi ini tidak asing bagi mereka dan di dalam dunia mereka.

Namun yang sangat disayangkan, penyakit di atas menular pula ke dalam diri orang-orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai pengikut Dakwah Salafiyah yang murni dari kotoran politik ini atau mungkin ada juga yang sebagai penyusup ke dalamnya tanpa disadari. Kita lihat sebagian mereka berdebat kusir tentangnya di majlis-majlis obrolan, FB,WA dan internet. Sebagian lagi bahkan melakukan apa yang diistilahkan dengan kampanye hitam untuk mendukung salah satu capres dan menjatuhkan yang lainnya[1].  Setiap hari menyeru umat untuk masuk kandang politik. Sebagian lagi bahkan menulis “Mungkinkah seorang salafi…

Lihat pos aslinya 2.173 kata lagi


Tinggalkan komentar

Mulai dengan Bismillah

Dengan menyebut nama allah, tuhan yang menciptakan langit, bumi dan sekalian isinya yang hidupku ada di tangannya. Catatan ini didedikasikan untuk diriku pribadi dan orang-orang yang insya allah bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. Segala kekurangan adalah milik makhluk dan kesempurnaan mutlak hak allah. Kepada-nya aku kembali, jika dalam mengungkapkan sebuah kebenaran bertentangan dengan kalamnya.